Oleh: Ayos Carlos
Tangerang, Banten
Persiapan VJ Sebelum Eksekusi
Seorang Video Jurnalis atau biasa dikenal VJ pada stasiun televisi wajib hukumnya dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Biasanya sebelum VJ ‘tempur’ untuk mengeksekusi persoalan di lapangan, jauh sebelum itu wajib mempersiapkan perbekalan yang matang, sebelum mengeluarkan alat tempur, rapat redaksi wajib diikuti.
Rapat redaksi biasanya dilakukan sehari sebelum hari H. Biasanya, dalam redaksi antara VJ, koordinator liputan atau korlip dan produser program, kompromi dalam satu ruangan membahas kira-kira ‘menu’ apa yang akan dihidangkan kepada pemirsanya besok.
Tugas seorang VJ pada rapat redaksi adalah, jelas menerima apapun yang di mau oleh produser program, sehingga pada hari H, VJ tinggal ‘belanja’ apa yang dimau oleh produser program. Namun, meski produser program mempunyai segudang menu yang akan dihidangkan besok harinya, VJ mempunyai hak penuh untuk menawarkan liputan yang akan dilakukan besok harinya. Artinya, apa yang dimau produser program bisa diimprovisasikan usulan VJ. Perlu diingat, VJ adalah pasukan yang tahu benar medan tempur di lapangan, jadi sejago-jagonya produser program akan membuat menu di hari esok, wajib hukumnya VJ memberikan usulan terkait peliputan berita.
Ambil contoh, untuk program buletin berita yang tayang setengah jam di program Newscreen, IDX channel Di Indovision, membutuhkan 4 segmen berita. Biasanya, produser program menginginkan menu buatan mereka ada di segmen satu dan dua, sementara sisanya improvisasi liputan terbaru pada hari H. Tugas seorang VJ saat melakukan peliputan berita di lapangan, harus bisa mengejar dan mendapatkan ‘belanjaan’ untuk segmen satu dan dua. Namun lagi-lagi, VJ bukanlah dewa yang tinggal memetik berita dari langit, biasanya disaat semua sudah tersetting pada meeting sebelumnya, akan buyar jika ‘belanjaan’ itu tidak terpenuhi. Perlu diingkat, seorang VJ mempunyai kewajiban untuk mendapatkan audio dan visual, so....untuk mendapatkan itu semua, tidak semudah wartawan cetak, radio maupun online, karena mereka tidak membutuhkan visual, simplenya, tinggal pencet no hp narasumber, tersambung, jadilah berita.
Jika rapat redaksi beres, biasanya untuk hari esoknya VJ tinggal berangkat dengan segudang titipan dari produser program untuk ‘belanja’ sesuai kebutuhan.
Esok harinya, tepat di pagi hari, setelah jari tangan menekan screen absen, seorang VJ tinggal meminta form pengambilan alat yang dibutuhkn VJ. Biasanya koordinator Kamera atau korkam, telah menyiapkan form pengambilan kamera bagi VJ yang telah ditandatangani. Dalam pelaksanaanya, VJ membawa form pengambilan alat untuk dibawa ke ruang logistik. Logistik pada stasiun televisi merupakan divisi yang mengurusi kebutuhan tim lapangan, seperti cameraman, VJ dan tim produksi lainnya.
Sesampai di logistik, VJ tinggal memberikan form pengambilan alat kepada petugas yang sedang standby untuk meminta kebutuhan VJ pada pagi itu, seperti kamera, tripod, lampu, mic, batere lampu, batere kamera, dan lain sebagainya.
Perlu diingat, sebelum membawa perlengkapan ‘tempur’ ke lapangan, cek alat-alat tersebut satu per satu secara detail, meski ada goresan secuil saja, perlu disampaikan kepada petugas logistik yang saat itu sedang bertugas. Jika hal ini tidak diindahkan oleh seorang VJ setiap akan berangkat liputan, kerugian bagi VJ pasti akan berlipa ganda.
Kerugian pertama yang akan didapat adalah, saat mengembalikan perlengkapan alat di sore atau malam hari, jika di pagi hari tidak dicek terlebih dahulu, biasanya akan terjadi klaim, sementara kerusakan alat tersebut sebetulnya terjadi saat disimpan di dalam logistik, mau tidak mau VJ harus mengakui kesalahan meski secara fakta, VJ tidak bersalah, itulah penting mengecek alat sebelum berangkat.
Kerugian kedua adalah, jika seorang VJ dianggap berulang kali merusak perlengkapan milik kantor, biasanya penilaian kerja seorang VJ di mata bos, pasti akan minus, ingat, penilaian tidak datang dari satu orang, melainkan dari berbagai divisi yang direport setiap beberapa bulan sekali.
Nah kembali ke peralatan tempur, jika semua telah dicek dengan sempurna, sudah saatnya seorang VJ untuk tempur ke lapangan untuk mendapatkan pesanan yang telah dirundingkan sehari sebelumnya melalui rapat redaksi.
Perlu diingat, haram hukumnya bagi seorang VJ, saat tempur di lapangan, HP tidak terbawa, karena HP adalah alat yang sangat penting untuk terus berkomunikasi selama peliputan di lapangan. Fungsinya adalah untuk terus berkoordinasi dengan korlip yang berfungsi sebagai jembatan antara VJ dan produser program, untuk memantau perkembangan terkini di lapangan.
Komentar
Posting Komentar