Apa Itu Video Jurnalis Atau VJ (4)

Oleh: Ayos Carlos
Tangerang, Banten



Apa yang membedakan Video Jurnalis dengan Cameraman


Jika orang awam bertanya apa itu Video Jurnalis?, jawabannya pasti sebagian masyarakat tidak terlalu memahami apa yang dimaksud video jurnalis, namun berbeda jika orang awam atau masyarakat biasa, ditanya, apakah itu cameraman?, pasti dengan mudahnya menjawab, itu merupakan tugas seorang juru kamera dalam mengoperasikan kamera video, baik di  sebuah stasiun televisi maupu Production House atau PH.

Video Jurnalis merupakan sebutan yang sangat familiar di kalangan broadcasting, khususnya di dunia pertelevisian. Dari dua kata tersebut, Video (gambar) dan Jurnalis (merepot atau menjurnal), dapat didefinisikan, orang yang bertugas mereportase suatu kejadian di suatu tempat, yang dilakukan serba sendiri atau mandiri.

Video Jurnalis merupakan pekerjaan rangkap, dimana skill mereportase dan mengambil gambar sesuai standar tayangan berita pada stasiun televisi, harus dikerjakan oleh satu orang, yakni mulai dari mereportase kejadian, mengambil gambar, membuat naskah berita, dilakukan serba sendiri.

Jika dilihat secara struktural pada stasiun televisi, jabatan seorang VJ jauh lebih tinggi dibanding seseorang yang menempati posisi sebagai reporter bahkan cameraman atau juru kamera. VJ dapat diartikan juga sebagai evolusi dari dua posisi, yakni reporter dan cameraman.

Secara teknis, saat melakukan peliputan di suatu tempat, segala sesuatu dilakukan serba sendiri, mulai dari membuka tripod, mengoperasikan kamera video, memasang mic, melakukan sesi wawancara dengan narasumber, hingga mengemas berita jadi, untuk dikirim pada redaksi, dilakukan oleh satu orang.

Sementara berbeda dengan reporter televisi, tugas yang diemban hanya melakukan sesi wawancara dan menggali informasi sedetail mungkin pada narasumber lalu mengemasnya menjadi berita. Sedangkan, untuk pengambilan gambar, semua ditugaskan pada seorang juru kamera, dimana urusan gambar hingga audio menjadi tanggung jawab cameraman.

Jika diamati dari fungsinya, sudah jelas terlihat, bahwa seorang VJ mempunyai tugas mengambil gambar, meliput dan mengemas berita di lapangan dilakukan serba sendiri, sementara cameraman pada televisi hanya bertugas mengambil gambar pada saat melakukan peliputan, bahkan untuk urusan gambar, wewenang cameraman terkadang tergantung permintaan reporter sebagai salah satu pendukung untuk memenuhi naskah berita.

Saat ‘eksekusi’ di lapangan posisi VJ sering diartikan sebagai cameraman, karena dalam suatu peliputan, khususnya dari kaca mata narsumber maupun khalayak non pekerja media, menganggap keberadaa VJ setara dengan cameraman, karena jika dilihat secara kasat mata, sama –sama memegang kendali untuk ‘menembak’ pada objek yang dituju menggunakan kamera di tangan.

Tapi itulah kenyataan di lapangan, posisi VJ terkadang diartikan sebagai cameraman yang bertugas mengambil gambar. Bahkan lebih parahnya lagi, disaat VJ mengeluarkan mic untuk sesi wawancara dengan narasumber, sering juga diartikan seorang cameraman yang kebetulan saat berangkat liputan reporter tidak ikut serta.

Berdasarkan catatan dari seorang VJ, riset yang didapat, dari 50 narasumber ditanya mengenai fungsi dan tugas VJ di lapangan, hanya 5 orang dari 50 narasumber yang mengerti apa itu VJ, itupun saking seringnya wawancara secara eksklusif, 5 narasumber tersebut paham kegiatan seorang VJ.

Tugas sebagai VJ pada stasiun televisi, memang sangat membutuhkan tenaga yang extra lebih, dibanding posisi sebagai reporter maupun cameraman. Kenyataan ini akan sangat terasa, jika seorang VJ mendapat tugas yang bergerak sangat dinamis, salah satu kasus adalah aksi demonstrasi.

Tugas seorang VJ di situ selain meliput kejadian, mulai membuat naskah hingga mengambil gambar dan mengemasnya menjadi naskah berita yang layak dibaca dan disampaikan pada pemirsa, namun VJ juga bertugas mengamankan semua perlengkapan yang telah ‘dipersenjatai’ saat berangkat dari kantor. Biasanya, pada peliputan semacam ini, tugas seorang VJ diuji ketangguhannya.

Belakangan, VJ pada stasiun televisi kini nampaknya benar-benar diberdayakan oleh sang pemilik media, meski terkadang pekerjaan seorang VJ sering dianggap sebagai pekerjaan yang memeras ‘pekerja media’, karena dengan gaji yang nyaris sama, fungsi sebagai reporter dan cameraman dapat dikerjakan oleh satu orang.(copas mohon sertakan link ini)

Komentar

  1. Haloo, salam kenal, tulisannya bagus 👍, tapi itu sumbernya darimana yaa? Jelas atau tidak? Terima kasihh

    BalasHapus

Posting Komentar